Ijinkan AKU BerzinaBagikan
24 Januari 2010 jam 20:01
Sunting Catatan
Hapus
Kita hendak mengikuti sunnah Rasul, bukan? Kalau begitu, kita perlu meneladani metode dakwah beliau, termasuk ketika menghadapi kasus “permohonan berzina dari seorang pemuda”.
Dari Abu Umamah r.a., ia mengatakan, telah datang seorang pemuda menghadap Rasul saw. seraya berkata, “Wahai Rasulullah! Izinkanlah saya berzina!” Orang-orang yang ada di sekitarnya menghampiri dan memaki, “Celaka kau, celaka kau!” Akan tetapi, Rasulullah mendekati pemuda itu dan duduk di sampingnya. Kemudian terjadilah dialog.
Rasul bertanya, “Apa kau ingin [zina] itu terjadi pada ibumu?” Si pemuda menjawab, “Sekali-kali tidak! Demi Allah yang menjadikan saya sebagai tebusan Tuan.” Maka bersabdalah Rasul, “Begitu pula orang-orang lain. Mereka tidak ingin [zina] itu terjadi pada ibu mereka.”
Rasul bertanya lagi, “Apa kau ingin [zina] itu terjadi pada saudara-saudara perempuanmu?” Si pemuda menjawab, “Sekali-kali tidak! Demi Allah yang menjadikan saya sebagai tebusan Tuan.” Maka bersabdalah Rasul, “Begitu pula orang-orang lain. Mereka tidak ingin [zina] itu terjadi pada saudara-saudara perempuan mereka.”
Rasul bertanya lagi, “Apa kau ingin [zina] itu terjadi pada saudara-saudara perempuan bapakmu?” Si pemuda menjawab, “Sekali-kali tidak! Demi Allah yang menjadikan saya sebagai tebusan Tuan.” Maka bersabdalah Rasul, “Begitu pula orang-orang lain. Mereka tidak ingin [zina] itu terjadi pada saudara-saudara perempuan bapak mereka.”
Rasul bertanya lagi, “Apa kau ingin [zina] itu terjadi pada saudara-saudara perempuan ibumu?” Si pemuda menjawab, “Sekali-kali tidak! Demi Allah yang menjadikan saya sebagai tebusan Tuan.” Maka bersabdalah Rasul, “Begitu pula orang-orang lain. Mereka tidak ingin [zina] itu terjadi pada saudara-saudara perempuan ibu mereka.”
Kemudian [telapak tangan] Rasulullah menyentuh dada pemuda itu seraya berdoa, “Ya Allah! Ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan peliharalah kemaluannya!” (HR Ahmad)
Sekarang, bandingkan tanggapan Rasul ini dengan tanggapan kita para aktivis dakwah yang selama ini banyak dilakukan oleh orag islam. Perhatikan! Rasulullah saw. tidak mendesak si pemuda. Beliau justru memberi keleluasaan bagi dia untuk mempertimbangkan kembali permohonannya. Beliau pun tidak menakut-nakuti atau pun mengutuk dia. Beliau malah menggembirakan dia dengan menyentuh dadanya seraya berdoa: “Ya Allah! Ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan peliharalah kemaluannya!”
Begitulah perbedaan metode dakwah antara Rasulullah dan kita selama ini.
Aduh! Jadi malu nih. Lha wong ngaku-aku aktivis dakwah yang katanya mengikuti sunnah Rasulkok metode kita jauh berbeda dari metode beliau. Ironis, ‘kan?Untungnya, kerasnya metode dakwah dalam menghadapi kasus “permohonan berzina” tampaknya hanya digunakan oleh kita para da’i yang ilmu agamanya masih belum mendalam. Pada aktivis lain yang ilmu agamanya telah cukup mendalam, yaitu yang sudah berlevel ulama sejati (“pewaris Nabi”), metode dakwah yang lembut ala Rasul telah diterapkan. Kita bisa menyaksikannya dengan menyimak fatwa beberapa ulama terkemuka mengenai pacaran berikut ini.
Diperbarui hari Minggu · Komentari ·Tidak SukaSukaAnda, Abu Khalid Mu'adz Ar-Raasyid, Ser-San Bukan Keju, Ita Herawati Himawan, dan 4 orang lainnya menyukai ini.
M Imron Pribadi Sebuah kebijaksanaan berjalan yang tidak mudah untuk dilakukan bagi setiap muslim yang memegang amanah sebagai dai, masih ingatkah bahwa setiap muslim adalah memegang perintah suci dan amanah sebagai dai.???
Sen pukul 4:08 · Abu Usamah Al-Jabari Kisah yg luar biasa mas imron ..
dah pernah baca kisah seorg peminum khamr dzaman khalifah mas ??
diriwayatkan terjadi dialog antara amirul mukminin dgn pemuda kafir peminum khamr ..
... Lihat Selengkapnya
pemuda, "amirul mukminin, katanya kalau aku mati maka aku tdk akan pernah masuk syurga, krn aku org kafir .. ?
AM : "Benar .."
Pemuda : "Kalau begitu aku mau masuk islam, tetapi aku sangat menyukai khamr, bukankah khamr haram dlm islam ?"
AM : "Betul, tetapi minum khamr msh lebih baik dr pd mati dlm keadaan kafir, peminum khamr dosanya msh bisa dtebus didunia"
Pemuda : "Kalau begitu aku masuk islam saja .."
Singkat cerita si pemuda masuk islam, setelah rukun2 syahadat selesai Amirul mukminin berkata,
"Nah sekarang kamu seorg muslim, mulai hari ini jika kamu minum khamr, kamu akan dcambuk 80 kali .. sbg had penebus dosa .."
Karena ia memang takut dcambuk terus2an dan tdk mau masuk neraka, ia akhirnya benar2 meninggalkan khamr ..
Sen pukul 6:41 melalui Facebook Seluler · M Imron Pribadi cerita yang cukup bagus sebagai strategy dakwah mas...
2 jam yang lalu · Dewi Herawati sejarah nabi yg patuh dicontoh oleh umatnya bahwa dlm menyampaikan suatu kebaikan hrs dgn kelembutan,kesabaran dan lbh bijaksana. Good mas imron nanti lg klu ada sejarah nabi yg sy engga th diberitain lg ya, kmn aja nih udah lm g muncul........
sekitar sejam yang lalu melalui Facebook Seluler ·
24 Januari 2010 jam 20:01
Sunting Catatan
Hapus
Kita hendak mengikuti sunnah Rasul, bukan? Kalau begitu, kita perlu meneladani metode dakwah beliau, termasuk ketika menghadapi kasus “permohonan berzina dari seorang pemuda”.
Dari Abu Umamah r.a., ia mengatakan, telah datang seorang pemuda menghadap Rasul saw. seraya berkata, “Wahai Rasulullah! Izinkanlah saya berzina!” Orang-orang yang ada di sekitarnya menghampiri dan memaki, “Celaka kau, celaka kau!” Akan tetapi, Rasulullah mendekati pemuda itu dan duduk di sampingnya. Kemudian terjadilah dialog.
Rasul bertanya, “Apa kau ingin [zina] itu terjadi pada ibumu?” Si pemuda menjawab, “Sekali-kali tidak! Demi Allah yang menjadikan saya sebagai tebusan Tuan.” Maka bersabdalah Rasul, “Begitu pula orang-orang lain. Mereka tidak ingin [zina] itu terjadi pada ibu mereka.”
Rasul bertanya lagi, “Apa kau ingin [zina] itu terjadi pada saudara-saudara perempuanmu?” Si pemuda menjawab, “Sekali-kali tidak! Demi Allah yang menjadikan saya sebagai tebusan Tuan.” Maka bersabdalah Rasul, “Begitu pula orang-orang lain. Mereka tidak ingin [zina] itu terjadi pada saudara-saudara perempuan mereka.”
Rasul bertanya lagi, “Apa kau ingin [zina] itu terjadi pada saudara-saudara perempuan bapakmu?” Si pemuda menjawab, “Sekali-kali tidak! Demi Allah yang menjadikan saya sebagai tebusan Tuan.” Maka bersabdalah Rasul, “Begitu pula orang-orang lain. Mereka tidak ingin [zina] itu terjadi pada saudara-saudara perempuan bapak mereka.”
Rasul bertanya lagi, “Apa kau ingin [zina] itu terjadi pada saudara-saudara perempuan ibumu?” Si pemuda menjawab, “Sekali-kali tidak! Demi Allah yang menjadikan saya sebagai tebusan Tuan.” Maka bersabdalah Rasul, “Begitu pula orang-orang lain. Mereka tidak ingin [zina] itu terjadi pada saudara-saudara perempuan ibu mereka.”
Kemudian [telapak tangan] Rasulullah menyentuh dada pemuda itu seraya berdoa, “Ya Allah! Ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan peliharalah kemaluannya!” (HR Ahmad)
Sekarang, bandingkan tanggapan Rasul ini dengan tanggapan kita para aktivis dakwah yang selama ini banyak dilakukan oleh orag islam. Perhatikan! Rasulullah saw. tidak mendesak si pemuda. Beliau justru memberi keleluasaan bagi dia untuk mempertimbangkan kembali permohonannya. Beliau pun tidak menakut-nakuti atau pun mengutuk dia. Beliau malah menggembirakan dia dengan menyentuh dadanya seraya berdoa: “Ya Allah! Ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan peliharalah kemaluannya!”
Begitulah perbedaan metode dakwah antara Rasulullah dan kita selama ini.
Aduh! Jadi malu nih. Lha wong ngaku-aku aktivis dakwah yang katanya mengikuti sunnah Rasulkok metode kita jauh berbeda dari metode beliau. Ironis, ‘kan?Untungnya, kerasnya metode dakwah dalam menghadapi kasus “permohonan berzina” tampaknya hanya digunakan oleh kita para da’i yang ilmu agamanya masih belum mendalam. Pada aktivis lain yang ilmu agamanya telah cukup mendalam, yaitu yang sudah berlevel ulama sejati (“pewaris Nabi”), metode dakwah yang lembut ala Rasul telah diterapkan. Kita bisa menyaksikannya dengan menyimak fatwa beberapa ulama terkemuka mengenai pacaran berikut ini.
Diperbarui hari Minggu · Komentari ·Tidak SukaSukaAnda, Abu Khalid Mu'adz Ar-Raasyid, Ser-San Bukan Keju, Ita Herawati Himawan, dan 4 orang lainnya menyukai ini.
M Imron Pribadi Sebuah kebijaksanaan berjalan yang tidak mudah untuk dilakukan bagi setiap muslim yang memegang amanah sebagai dai, masih ingatkah bahwa setiap muslim adalah memegang perintah suci dan amanah sebagai dai.???
Sen pukul 4:08 · Abu Usamah Al-Jabari Kisah yg luar biasa mas imron ..
dah pernah baca kisah seorg peminum khamr dzaman khalifah mas ??
diriwayatkan terjadi dialog antara amirul mukminin dgn pemuda kafir peminum khamr ..
... Lihat Selengkapnya
pemuda, "amirul mukminin, katanya kalau aku mati maka aku tdk akan pernah masuk syurga, krn aku org kafir .. ?
AM : "Benar .."
Pemuda : "Kalau begitu aku mau masuk islam, tetapi aku sangat menyukai khamr, bukankah khamr haram dlm islam ?"
AM : "Betul, tetapi minum khamr msh lebih baik dr pd mati dlm keadaan kafir, peminum khamr dosanya msh bisa dtebus didunia"
Pemuda : "Kalau begitu aku masuk islam saja .."
Singkat cerita si pemuda masuk islam, setelah rukun2 syahadat selesai Amirul mukminin berkata,
"Nah sekarang kamu seorg muslim, mulai hari ini jika kamu minum khamr, kamu akan dcambuk 80 kali .. sbg had penebus dosa .."
Karena ia memang takut dcambuk terus2an dan tdk mau masuk neraka, ia akhirnya benar2 meninggalkan khamr ..
Sen pukul 6:41 melalui Facebook Seluler · M Imron Pribadi cerita yang cukup bagus sebagai strategy dakwah mas...
2 jam yang lalu · Dewi Herawati sejarah nabi yg patuh dicontoh oleh umatnya bahwa dlm menyampaikan suatu kebaikan hrs dgn kelembutan,kesabaran dan lbh bijaksana. Good mas imron nanti lg klu ada sejarah nabi yg sy engga th diberitain lg ya, kmn aja nih udah lm g muncul........
sekitar sejam yang lalu melalui Facebook Seluler ·
0 Tanggapan:
Posting Komentar